Sabtu, 02 Oktober 2010

look only at me ep 1

Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan sekarang. aku hanya tahu kalau aku dapat melihat berbagai slide potongan yang tidak aku mengerti. dan semuanya berjalan dengan amat cepat. membuatku makin tidak paham dengan semua ini. namun setelah aku perhatikan lagi...aku mengenal semua slide itu, yeah...aku mengenalnya. itu adalah memori yang pernah aku alami selama ini. tapi... tapi kenapa aku bisa melihat semua ini? apa aku sudah mati? ahk!! mana mungkin, tapi.....

ingatanku mulai terasa amat kabur sekarang. namun ada sesuatu yang terlihat amat jelas didalam diriku. waktu itu aku terlempar... dan kepalaku terbentur amat keras. sebuah mobil sedan putih yang menabrakku. aku juga tahu siapa pemilik dari mobil itu, mobil yang telah membuatku tidak sadarkan diri selama hampir seminggu, orang yang pernah mengatakan kalau ia amat mencintaiku, dan seseorang yang telah mengatakan bahwa ia adalah tunanganku sendiri.....
###

aku membuka mataku perlahan. pandanganku mengarah berkeliling. semuanya berwarna putih. ada perasaan yakin dalam diriku, saat hidungku yang sensitif mencium bau obat yang menyengat. aku ingin bergerak, tapi kepalaku yang dibebat terasa amat sakit. aku baru tahu kalau aku beruntung masih hidup saat menyadari kondisiku yang amat parah. hampir selur alat gerakku diperban. juga beberapa memar di lengan atas. apa mungkin ini adalah sebuah keajaiban? 
pandanganku mengarah berkeliling untuk yang kedua kalinya. tidak ada yang berubah, namun ada seseorang yang tertidur didekat ranjangku. kedua tangannya menggenggam tangan kananku yang dibebat. aku tidak melepaskan tanganku dari genggamannya karena aku masih merasakan nyeri yang amat sangat saat aku mencoba untuk bergerak.
aku menyipitkan mata. aku tidak mengenal dia. ya kurasa begitu. aku memang merasa tidak pernah mengenlanya.
aku memperhatikan baik-baik wajah laki-laki itu. dia laki-laki yang tampan. meskipun rambutnya dicat berwarna kemerahan, tapi wajahnya tetap terlihat tampan. bahkan menurutku warna itulah yang membuatnya menjadi semakin tampan. perlahan kelopak mata laki-laki itu mulai bergerak dan terbuka. ia mengerjap-ngerjapkan matanya saat sepasang matanya yang hitam melihat tepat kerahku. kemudian beberapa saat kemuada ia langsung belonjak kaget dan berteriak kegirangan, "Eun si?!! oh tuhan terimakasih akhirnya kau sadar juga. bagai mana perasaanmu. ah sebentar aku akan panggilkan dokter. kau harus tunggu sebentar. " cerocos laki-laki itu.
dalam hati aku terus bertanya, apa laki-laki ini setengah sadar karena bangun tidur? ekspresi bahagia yang ia keluarkan amat berlebihan, padahal menurutku aku tidak mengenalnya.apa ia mengenalku?

"Maaf, siapa kau?" tanyaku hati-hati. saat laki-laki berambut merah itu memencet bel panggil didekat dinding melewati kepalaku yang sedang terbaring diatas bantal.
seketika itu juga ekspresi laki-laki itu langsung berubah. "apa ada yang sakit? kau tidak mungkin tidak mengingatku." ucapnya tidak percaya.
"Tunggu, aku memang tidak mengenalmu. siapa kau!" tegasku.
ekspesi laki-laki itu berubah tegang dan mulai mematung. seakang tidak percaya dengan kata-kata yang baru saja aku katakan.
"Kau siapa?" ulangku tanpa mempedulikan ekpresi terkejut dari wajah laki-laki itu. ada dorongan lain yang membuatku harus mendesaknya. namun belum sempat aku bertanya lebih jauh, para dokter langsung masuk diikuti para suster yang menemaninya. mereka mengerumuniku seperti semut yang mengelilingi gula. tapi dari dari balik kerumunan itu aku masih melihat ekspresi syok dari wajahnya yang lelah.
to be continue

Tidak ada komentar:

Posting Komentar